
Langsa - - BPBA Lakukan Invetarisasi Lapangan Sinergitas Rehabilitasi dan Rekonstruksi sebagai Investasi Kawasan di Kota Langsa dari Potensi Multi Hazard, 5 Oktober 2018. Pertemuan dengan Pemerintah Daerah Kota Langsa yang dihadiri perwakilan Instansi Pemerintah Daerah setempat termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Langsa dilakukan di Kantor BAPPEDA Kota Langsa.
Potensi ancaman bencana di Kota Langsa sama seperti Kabupaten Aceh Utara, jenis bencana yang kerap melanda Kota Langsa adalah banjir dan longsor. Ditinjau dari potensi unggulan daerah, sektor perdagangan, perindustrian dan pariwisata merupakan sektor unggulan di Kota Langsa. Dilihat dari letak geografis, Kota Langsa terletak di jalur lintasan Banda Aceh – Medan yang merupakan jalur strategis keluar-masuk barang dari darat. Keberadaan pelabuhan di Kota Langsa juga dianggap strategis untuk arus distribusi barang juga dapat digunakan oleh industri-industri yang ada di Kota Langsa untuk memasarkan produk yang mereka hasilkan. Produk industri unggulan yang dihasilkan di Kota Langsa antara lain: kecap, terasi, keripik, sirup mangrove, tahu, kayu lapis dan lem/perekat. Pemerintah Kota Langsa sudah menetapkan beberapa kawasan yang digunakan sebagai kawasan industri yang dijadikan sebagai sentra produksi perindustrian dalam Qanun Kota Langsa Nomor 12 Tahun 2012.
Sektor perindustrian yang tumbuh di Kota Langsa kebanyakannya masih merupakan industri kecil menengah. Sejauh ini sektor industri kecil menengah inilah yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Produk-produk yang dihasilkan oleh usaha kecil menengah yang ada di Kota Langsa antara lain: kecap, terasi, keripik, sirup mangrove dan tahu. Sedangkan produk lem/perekat diproduksi oleh PT Dyno Mugi.
Dibawah kepemimpinan walikota baru sektor perindustrian dan sektor pariwisata menjadi sektor unggulan yang akan dikembangkan. Untuk sektor pariwisata adanya Hutan Kota dan Hutan Mangrove dijadikan sebagai pusat tujuan pariwisata utama di Kota Langsa. Hutan Magrove di Kota Langsa merupakan merupakan hutan mengrove terbesar di Sumatera dengan luas mencapai 6.100 Ha.
Kota Langsa juga sudah memiliki pelabuhan yang diharapkan dapat membantu arus distribusi barang dari dan ke Kota Langsa. Pemerintah Kota Langsa sudah berusaha untuk meningkatkan pemanfaatan Pelabuhan Kuala Langsa untuk kepentingan ekspor produk-produk unggulan yang dihasilkan Kota Langsa, namun sayangnya Pemerintah Pusat belum menyerahkan wewenang penuh bagi Pemerintah Kota Langsa untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Langsa sebagai pelabuhan ekspor-import. (NF/DAE)