
Banda aceh, 8 Oktober 2018 - Kalak BPBA revitalisasi sistem komunikasi tanggap darurat bencana dengan beberapa elemen pakar komunikasi Aceh pada tanggal 8 Oktober 2018 bertempat di Aula lantai dua BPBA.
Pertemuan yang dihadiri oleh Rapi, ORARI, Diskominfo, BMKG, TDRMC, Forum PRB Aceh, Basarnas, PT. XL Axiata, Telkomsel dan Pusdalops BPBA ini bertujuan untuk kembali menefektifkan sistem komunikasi antara BPBA dan masyarakat sehingga informasi kebencanaan akan sampai dengan cepat dan valid. Mengingat bencana yang terakhir terjadi kemarin di Kab Palu dan Donggala hanya komunikasi satelit dan komunikasi radio HT ( Handy Transciever) yang masih bisa berfungsi maka BPBA merasa perlu untuk mengefektifkan kembali penggunaannya.
Kepala Pelaksana BPBA, H. Teuku Ahmad Dadek, SH mengatakan bahwa dalam kondisi suatu bencana alam seperti tsunami di Aceh dan Palu semua sistem komunikasi komersil seperti GSM, CDMA, Telepon kabel semua Down dikarenakan server-server yang menghubungkan rusak akibat bencana alam tersebut.
“komunikasi radio merupakan peralatan pendukung di Pusdalops PB BPBA dalam mencari atau melakukan pertukaran data dan informasi kebencanaan pada kondisi darurat. Dengan peralatan ini para petugas dapat berkomunikasi ketika mengumpulkan data lapangan, seperti kondisi terkini bencana, jumlah korban kepada komando tanggap darurat “ Jelas Dadek.
Telkomsel yang diwakili oleh Adriansyah berkomitmen untuk membantu BPBA dalam pengiriman sms sosialisasi bencana untuk kesiapsiagaan masyarakat Aceh melalui program SMS Blast berjumlah puluhan ribu sms dalam waktu beberapa menit.” Sms adalah layanan terbaik untuk komunikasi saat crowded seperti pada saat bencana baru terjadi, ketika telepon tidak terhubung, sms tetap akan didahulukan dan akan lebih cepat sampai ke nomor tujuan” Ungkap Adriansyah.
H. T. Ahmad Dadek, SH juga menghimbau kepada seluruh elemen pelaku komunikasi di Aceh seperti RAPI dan ORARI agar dapat memperkuat jaringan sistem komunikasi terutama HT dan komunikasi satelit demi menjaga koordinasi sistem komunikasi tetap terjaga dengan baik saat keadaan darurat bencana. (HJ)